Senin, 22 Maret 2010

KIMIA UNSUR


Logam Alkali


Logam Alkali ini sifatnya sangat reaktif dan tidak mungkin kita menemukan logam-logam ini dalam bentuk aslinya di alam. Logam Alkali ini mempunyai titik lebur yang rendah dan massa jenis yang rendah pula. Logam-logam ini adalah, Lithium, Natrium, Kalium, Rubidium, Cesium, dan Fransium

Logam-logam ini akan mudah sekali bereaksi dengan unsur-unsur halogen untuk membentuk garam dan apabila logam Alkali ini bereaksi dengan air maka akan terbentuk basa yang sangat kuat. Logam alkali sangat mudah sekali bereaksi karena di kulit terluar mereka, mereka hanya mempunyai 1 elektron dan ini menyebabkan logam-logam Alkali menjadi sangat tidak stabil (stabil jika 2 atau 8). Sehingga di alam untuk menstabilkan ikatan mereka, mereka akan mengikat unsur-unsur lain.

GOLONGAN ALKALI (1A)

Logam-logam Golongan 1 dalam Susunan Berkala disebut logam-logam alkali karena logam-logam tersebut membentuk oksida dan hidroksida yang larut dalam air menghasilkan larutan basa. Logam alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1 tabel periodik, kecuali hidrogen. Kelompok ini terdiri dari: litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.

Logam-logam alkali disebut juga logam-logam blok s karena hanya terdapat satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi (IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya elektron s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam Alkali yang kehilangan satu elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+. Sebagai akibatnya, sebagian besar senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 cenderung bersifat ionik.

Sifat Logam Alkali

• Logam Alkali sangat reaktif, karena itu harus disimpan dalam minyak.
• Sifat yang umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor panas yang baik, titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu keperakan.
• Atom logam alkali bereaksi dengan melepaskan 1 elektron membentuk ion bermuatan +1. Na → Na+ + 1 e-. Susunan elektron dari 2.8.1 o 2.8, yang merupakan konfigurasi elektron gas mulia.
• Memiliki titik leleh dan titik lebur rendah, densitas rendah, massa jenis rendah, sangat lunak.
• Bereaksi dengan halogen membentuk garam
• Bereaksi dengan air membentuk basa kuat
• Potensial untuk ionisasi sangat rendah
• Tingkat elektronegativitas : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr
• Tingkat reaktivitas : Li <> Na > K > Rb > Cs > Fr

Kecenderungan golongan alkali dengan meningkatnya nomor atom adalah:

• Titik leleh dan titik didih menurun
• Unsur lebih reaktif
• Ukuran Atom membesar (jari-jari makin besar)
• Densitas meningkat proportional dengan meningkatnya massa atom.
• Kekerasan menurun
• Jika dipanaskan diatas nyala api memberikan warna yang spesifik. Litium – merah, natrium – kuning, Kalium – lila/ungu, Cesium – biru.

Selasa, 16 Maret 2010

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH


RESUME PROPEN KE 2



Berbasis : Sebuah penerapan manajemen yang melihat kondisi sekolah

1.Latar Belakang

Program peningkatan mutu pendidikan telah dilaksanakan selama enam pelita dengan investasi yang cukup besar ; namun mutu pendidikan masih rendah
Sekolah tahu lebih tahu kelibahannya, kelemahan dan kebutuhan dirinya
Pengamatan terhadap sekolah bermutu dan sekolah yang turun mutunya
Pembinaan pendidikan selama ini lebih bersifat “input oriented”
Regulasi birokrasi terhadap penyelenggaraan terlalu ketat
Partisipasi masyarakat belum optimal
Hasil studi tentang “evective school”

2.Dampak Kebijakan Manajemen Sentralistik

1. Inisiatif dan kreatifitas kurang berkembang
2. Tanggung jawab kurang
3. Bersikap birokratik
4. Bekerja mekanistis, repetitive
5. Semangat bekerja kurang

3.Karakteristik

1. Kemandirian
2. Penmberayagunaan SDM
3. Pemberdayagunaan masyarakat
4. Transparansi
5. Akuntabilitas

4.Esensi umum MBS

1. Ada “framework” (kerangka acuan) nasional
2. Ada “national lines” (garis besar pedoman secara nasional)
3. Perbedaan pengolaan sekolah negeri dan swasta tidak terlalu besar

5.Ciri sekolah efektif

1. Lingkungan tertib dan aman
2. Visi, misi dan target yang jelas
3. Kepemimpinan yang kuat
4. Pengembanagan staf
5. Tingkat harapan yang tinggi
6. Evaluasi untuk perbaikan PBM
7. Partisipasi orang tua dan masyarakat
8. Ada yang komitmen untuk bersama-sama meningkatan mutu
Ciri-ciri ini hanya mungkin segera dilakukan secara optimal melalui SBM

6.Tujuan MPMBS

1. Meningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian
2. Mengoptimalkan sumber daya sekolah dan mengsinergikan program peningkatan mutu
3. Meningkatan motivasi dan kepuasan kerja
4. Meningkatan tanggung jawab sekolah terhadap “stakeholders” pendidikan
5. Memacu semangat (motivasi) kompetitif sehat antar sekolah

7.Langkah MPMBS

1. Evaluasi diri
2. Perumusan visi, misi dan target mutu yang jelas
3. Perencanaan program kegiatan
4. Pelaksanaaan program kegiatan
5. Monitoring dan evaluasi program
6. Penetapan target mutu baru

8.Kontrol pelaksanaan

1. Transparansi manajemen sekolah
2. Akuntabilitas
3. Benchmarking (pembanding, evaluasi internal / eksternal)

Paradigma Baru Manajemen pendidikan Nasional


RESUME ROPEN KE 1


Trend → kecenderungan

  1. Kompetitif

  • Usaha

  • Belajar

  • Kemampuan

  • Aturan

  1. Transparan

  • Keterbukaan

  1. Spesialis

  • Keunggulan yang ada pada diri kita

  1. Profesional

  • Yang memberikan kepuasan pada orang lain

  1. Dinamis

  • Inventing → penemuan

Breaking rules : melanggar peraturan

  • Experimenting → percobaan

Making mistakes : banyak kesalahan

  • Growing → bertumbuh

Taking risks : berani ambil resiko

  1. Adaptif

  • Beradaptasi

  1. Tuntutan terhadap “kompetensi SDM”

  • Pengetahuan / wawasan global

  • Konseptual yang integratif dan aplikatif

  • Orientasi pada solusi, inovasi dan kreatif

  • Nilai-nilai universal (lintas budaya)

  • Ketrampilan global

  • Komunikasi multi budaya

  • Pemanfaatan tekhnologi informasi

  • Pengembangan intelektual, emotional dan adversity skill

kemampuan untuk memotifasi diri sendiri”

  • Sikap dan perilaku

  • Dinamis dan flexible

  • Inisiatif dan proaktif

  • Mandiri